Catatan
Reportase :
Surat Dari Alaska (5 - Selesai) :
Alaska Airlines - Antara Juneau dan Seattle, 28
April 2001 - 20:00 (29 April 2001 – 11:00 WIB)
Semalam tidur saya cukup
nyenyak setelah dijamu di rumahnya Mas Lorenzo yang ternyata adalah seorang
Philipino yang cukup idealis. Oleh perusahaan tempat kerjanya dia sering
dipercaya melakukan traveling ke berbagai negara dalam rangka dinas. Dia
juga berceritera pernah enam bulan menjadi anggota NPA (New People Army), itu
organisasi militer bawah tanah-nya Philipina.
Hari Sabtu ini adalah hari
terakhir saya di Juneau, Alaska. Pesawat Alaska Airlines yang saya tumpangi
dari Juneau tinggal landas jam 19:04 menuju Seattle, lalu akan disambung dengan
pesawat Continental Airlines menuju Houston dan akhirnya ke New Orleans. Jika
tidak ada halangan saya baru akan tiba di New Orleans pada hari Minggu pagi
besok sekitar jam 09:00.
Siang tadi saya ajak Mas
Rodel untuk menemani menyusuri jalan utama kota Juneau, yaitu Highway 7 yang
menuju ke arah barat laut yang merupakan penggal jalan Glacier Highway dan Veteran
Memorial Highway. Sedangkan penggal jalan yang menuju ke arah tenggara disebut
Thane Road. Rute jalan yang menuju barat laut ini kira-kira sepanjang 40 mil
(64 km). Dapat dikatakan selepas dari kota Juneau jalan ini sangat sepi,
membentang menyusuri pesisir barat daya Juneau.
Hampir di sepanjang
perjalanan di sisi barat daya jalan tampak Selat Favorite yang memisahkan
daratan Juneau dengan beberapa perbukitan di pulau-pulau kecil yang puncaknya
tertutup salju. Di sisi timur laut jalan juga berupa perbukitan yang
puncak-puncaknya tertutup salju. Hutan pepohonan pinus mendominasi pemandangan
di sebelah-menyebelah pinggir jalan.
Siang tadi cuaca sangat
cerah, tidak sebagaimana beberapa hari terakhir saya berada di kota ini. Suhu
udara berkisar 52 derajat Fahrenheit (sekitar 11 derajat Celcius). Cukup
hangat. Matahari juga memancarkan sinarnya. Nyaris tidak banyak awan
menghalangi. Perjalanan menyusuri Glacier Highway pun berjalan lancar. Sesekali
ketemu dengan orang-orang atau kendaraan lain yang sedang mengisi liburan
dengan memancing, berperahu, berkemah, sekedar jalan-jalan santai atau piknik
di hutan pinus, bersepeda, serta ada juga yang berolah raga panjat tebing.
Jalan ini rupanya habis di
sekitar mil ke 40 (km ke 64). Buntu dan tidak ada terusannya lagi. Hanya ada
kawasan untuk berekreasi. Itulah jarak terjauh yang dapat dijelajahi ke arah
barat laut dari wilayah kota Juneau yang memang wilayahnya terisolir dari
mana-mana, kecuali dihubungkan melalui sarana udara dan laut. Setelah berhenti
beristirahat sejenak lalu kembali menuju ke kota Juneau.
Di perjalanan kembali ke
Juneau ini, saya sempatkan untuk berhenti beberapa kali menikmati pemandangan
alam laut dan pantai yang indah dengan latar belakang pulau-pulau dengan puncak
bukitnya berwarna putih kemilau karena salju yang memantulkan cahaya matahari.
Sempat juga berhenti sejenak melihat beberapa orang yang sedang berolahraga
panjat tebing di pinggir jalan. Siang tadi saya sungguh beruntung, sempat
menjumpai seekor beruang hitam yang sedang longak-longok di pinggir
jalan.
Kata orang, beruang hitam
ini termasuk jenis beruang yang pemalu, ukuran badannya agak kecil dan kurang
agresif. Kalau ketemu suasana hiruk-pikuk cenderung menghindar. Berbeda dengan
jenis beruang coklat (grizzly) yang postur tubuhnya lebih gagah dan besar,
serta lebih agresif.
***
Kota Juneau memang tidak
besar serta tidak sepadat atau sesibuk kota-kota lainnya di Amerika. Dengan
mengalokasikan waktu sehari saja rasanya sudah akan dapat menjangkau semua
kawasan yang dapat dikunjungi.
Setiba kembali dari ujung jalan
Highway 7, saya menuju ke downtown. Di sana ada sarana wisata kereta
gantung (tramway) yang menghubungkan pusat kota dengan salah satu Puncak bukit
di utaranya. Menurut brosur wisatanya, di puncak bukit itu kita dapat
jalan-jalan menikmati pemandangan kota dari ketinggian dan menikmati suasana
alam di dekat kawasan bersalju. Ongkosnya sekitar $20 per orang pergi-pulang
(naik dan turun lagi dengan tram).
Setiba di bagian penjualan
tiket, saya lihat kok sepi sekali, malah saya mesti ketuk-ketuk pintu dulu
sebelumnya. Wow…, rupanya kegiatan wisata naik kereta gantung (tramway) ini
hanya dibuka pada musim panas (summer) saja. Untuk tahun ini baru akan mulai
dibuka tanggal 1 Mei nanti.
Wah, rupanya timing
saya untuk berwisata ke Alaska memang tidak tepat. Beberapa obyek wisata alam
juga umumnya baru buka saat musim panas tiba. Malah ada yang hanya bulan
Juli-Agustus saja setiap tahun. Barangkali karena masih banyak kawasan yang
tertutup salju saat di luar musim panas.
***
Sekitar jam 6:00 sore lebih,
akhirnya saya menuju ke bandara international Juneau dengan diantar oleh
sahabat baru saya yang orang Philipino, Mas Rodel Bulaong. Agak terlambat check-in,
tapi tidak menjadi masalah karena pesawat Alaska Airlines yang terbang ke
Seattle malam ini tidak terlihat penuh penumpang.
Jam 19:00 lebih sedikit,
pesawatpun lalu tinggal landas meninggalkan bandara internasional Juneau. Hari
masih sangat cerah, wong matahari masih tampak agak tinggi. Ini dapat
dipahami karena matahari baru akan terbenam selepas jam 20:30.
Begitu lepas landas tadi,
pesawat langsung berada di sela-sela perbukitan yang putih berkilau oleh
hamparan salju. Lalu semakin tinggi dan semakin tinggi, hingga akhirnya berada
pada ketinggian sekitar 10 km di atas permukaan laut. Perjalanan dari Juneau
menuju Seattle akan ditempuh sekitar 2 jam. Diperkirakan akan mendarat di
Seattle sekitar jam 22:00 waktu Seattle (21:00 waktu Alaska).
Sebentar lagi pesawat Alaska
Airlines yang saya tumpangi akan tiba di Seattle, maka tulisan inipun segera
saya akhiri, karena laptop saya segera akan saya matikan. Terdengar pak sopir
pesawat sudah berhalo-halo memberitahu kepada penumpang bahwa pesawat segera
akan mendarat di Seattle. Mudah-mudahan setiba di New Orleans hari Minggu
besok, surat bagian terakhir ini dapat segera saya posting.
Usai sudah perjalanan singkat lima hari ke Juneau,
Alaska, dalam rangka mengunjungi tambang perak bawah tanah Greens Creek. Tentu
saja tidak saya sia-siakan kesempatan untuk dapat melihat lebih banyak daerah
di sekitar Juneau di sela-sela waktu kunjungan tambang.- (Selesai).
Antara Juneau dan Seattle, 28 April 2001
Yusuf Iskandar
[Sebelumnya][Kembali][Berikutnya]